Mesuji Fokus Jaga Stabilitas Ekonomi dan Percepat Pengentasan Kemiskinan di Tengah Gejolak Inflasi
Mesuji Fokus Jaga Stabilitas Ekonomi dan Percepat Pengentasan Kemiskinan di Tengah Gejolak Inflasi
MESUJI – Pemerintah Kabupaten Mesuji menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mempercepat pengentasan kemiskinan sebagai strategi utama dalam menghadapi gejolak inflasi akibat pergeseran pasar nasional hingga internasional.
Sekretaris Daerah (Sekda) Mesuji, Budiman Jaya, menyampaikan hal ini dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi yang digelar secara virtual pada Senin (8/9/2025). Rakor tersebut menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis, antara lain:
- Penguatan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) agar lebih adaptif dalam menjaga kestabilan harga.
- Percepatan pendataan penerima bantuan perumahan agar program nasional tepat sasaran.
- Penyusunan program kolaboratif antar-OPD untuk penanganan kemiskinan yang lebih terintegrasi.
"Inflasi adalah musuh bersama. Koordinasi yang solid antara semua pihak sangat krusial untuk menjaga stabilitas harga, khususnya bahan pokok, sehingga kesejahteraan masyarakat tetap terjaga," ujar Budiman Jaya.
Selain membahas inflasi, rakor juga mengevaluasi dukungan Pemda dalam Program 3 Juta Rumah serta merumuskan langkah percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Sekda Budiman Jaya menekankan bahwa Program 3 Juta Rumah harus dimaknai bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi juga sebagai instrumen peningkatan kualitas hidup.
"Evaluasi terhadap dukungan kita dalam Program 3 Juta Rumah harus menjadi perhatian serius. Ini bukan hanya tentang rumah, tapi juga tentang akses hidup yang lebih layak bagi masyarakat kita," jelas Budiman.
Percepatan pengentasan kemiskinan juga menjadi agenda utama. Sekda meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memetakan ulang program kerja dengan basis data akurat, intervensi yang konkret, dan hasil yang terukur.
Pada Selasa (9/9/2025), Sekda Budiman Jaya menegaskan bahwa visi besar Mesuji haruslah berorientasi pada kesejahteraan rakyat. "Jalan strategis itu tidak bisa dibangun dengan kebijakan parsial, melainkan dengan komitmen kolektif yang berani menembus sekat birokrasi. Jika strategi ini dijalankan dengan konsisten, maka mimpi besar Mesuji tanpa kemiskinan ekstrem bukan sekadar slogan, tetapi kenyataan," pungkasnya.(*)
Posting Komentar