News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Gubernur Dan Bupati Lamtim Resmikan Jembatan Penghubung

Gubernur Dan Bupati Lamtim Resmikan Jembatan Penghubung


Lampung Timur - Masyarakat Metro dan Lampung Timur kini dapat bernapas lega setelah penantian selama 30 tahun. Jembatan penghubung antara Kelurahan Yosodadi, Kecamatan Metro Timur dan Desa Banjarejo, Kecamatan Batanghari Lampung Timur, akhirnya diresmikan pada Selasa, 26 Maret 2024.

Jembatan yang bernama Jembatan Way STKIP PGRI Metro ini harapannya dapat mempermudah akses perekonomian dan mobilitas masyarakat setempat.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang hadir dalam peresmian tersebut mengungkapkan bahwa pembangunan jembatan ini menelan biaya sebesar Rp 6,7 miliar.


ADVERTISEMENT
“Jembatan ini namanya Jembatan Way STKIP PGRI Metro, itu warga yang memberikan nama. Alhamdulillah, tahun kemarin lewat Dinas Bina Marga Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung dan kita sudah menyelesaikan ini,” kata dia saat peresmian jembatan,


ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Bina Marga Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung, Muhammad Taufiqullah, menjelaskan pembangunan jembatan ini berjalan bertahap sejak 2018.

BacaJuga
11 Calon Jemaah Haji Asal Lampung Tunda Berangkat
Pekan Raya Lampung Usung Konsep Harmoni Kolaborasi, Digelar Hingga 10 Juni
Advertisement. Scroll to continue reading.

Jembatan sepanjang 39 meter ini harapannya mampu menjadi akses yang lebih mudah dan aman bagi masyarakat.


ADVERTISEMENT
“Awalnya kita bangun pada 2018, tahap ke dua 2019 dan terakhir tahun 2023 kemarin. Jadi sekarang sudah bisa dilalui masyarakat. Mudah-mudahan, dengan adanya jembatan ini menjadi akses mudah antar kabupaten/ kota. Baik perekonomian maupun akses masyarakat lainnya,” ungkapnya.

Apresiasi Masyarakat
Masyarakat menyambut antusias peresmian jembatan ini. Salah satu warga dari RW 08, Kelurahan Yosodadi, Saparto, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Provinsi Lampung.

“Terima kasih kepada Bapak Gubernur Lampung Arinal Djunaedi. Dulu jembatan ini hanya orang yang bisa melewatinya dengan sesek bambu. Namun setelah 30 tahun penantian, akhirnya jembatan ini dibeton dengan kokoh,” ujar Saparto.

Ia berharap jembatan tersebut dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah. Mendorong roda perekonomian, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. (Jaz)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar