Dua Putri Lampung, Maura dan Kaluna, Harumkan Nama Daerah dengan Beasiswa Penuh di Italia!
Dua Putri Lampung, Maura dan Kaluna, Harumkan Nama Daerah dengan Beasiswa Penuh di Italia!Bandar Lampung – Kebanggaan menyelimuti Bumi Ruwa Jurai setelah dua putri daerah, Maura Aisha dan Kaluna Raissa, berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan meraih beasiswa penuh dari Pemerintah Italia. Keduanya kini tengah menempuh pendidikan di universitas ternama di Negeri Pizza, membuktikan bahwa talenta muda dari Lampung mampu bersaing di kancah internasional dan mewujudkan mimpi besar menimba ilmu di luar negeri.
Maura Aisha, alumni SMAN 9 Bandar Lampung, kini sedang menempuh studi di University of Calabria dengan jurusan Business Administration. Jejak langkahnya diikuti sang adik, Kaluna Raissa, yang juga alumni sekolah yang sama, kini berkuliah di Sapienza University of Rome mengambil jurusan Business Sciences. Kedua mahasiswi berprestasi ini adalah putri dari pasangan Ferry Ardiansyah, M.Sc., Kepala UPTD Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Provinsi Lampung, dan Rina Sorayya, seorang pelaku usaha lokal pemilik brand Sorayya Scarves.
Perjalanan Maura dan Kaluna adalah kisah inspiratif tentang kerja keras, persiapan matang, dan semangat pantang menyerah. Mereka berhasil menepis anggapan bahwa kuliah di luar negeri hanya untuk kalangan tertentu atau mereka yang berasal dari kota besar. Berbekal tekad kuat dan strategi yang tepat, keduanya sukses mendapatkan beasiswa fully-funded yang mencakup seluruh biaya kuliah, akomodasi, uang makan, hingga tunjangan bulanan selama masa studi.
Keberhasilan dua srikandi Lampung ini tak luput dari perhatian dan apresiasi Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, yang langsung memberikan bantuan dan dukungan pendidikan. Diharapkan, pencapaian Maura dan Kaluna dapat menjadi pelecut semangat bagi generasi muda Lampung lainnya untuk tidak ragu bermimpi besar dan terus berjuang menggapai cita-cita setinggi langit.
Kisah mereka menjadi bukti nyata bahwa banyak peluang beasiswa internasional tersedia, menepis mitos klasik seputar kendala bahasa, biaya tinggi, atau proses seleksi yang rumit, dan membuka mata bahwa pendidikan global kini semakin terbuka lebar bagi siapa saja yang berani melangkah. (*)
Posting Komentar