News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Ketua DPRD Lampung Imbau Legislator Awasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan

Ketua DPRD Lampung Imbau Legislator Awasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan


Ketua DPRD Lampung Imbau Legislator Awasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
 
Bandar Lampung - Ketua DPRD Lampung, Ahmad Giri Akbar, mengimbau seluruh legislator di Lampung untuk aktif mengawasi dan meninjau pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di setiap dapur penyelenggara. Imbauan ini disampaikan menyusul adanya kejadian keracunan yang menimpa siswa penerima program unggulan Presiden Prabowo tersebut.
 
"Soal keracunan MBG, ini harus kami sikapi serius. Kami mengimbau dan meminta kepada teman-teman DPR, baik di kota, kabupaten maupun provinsi untuk meninjau secara langsung kegiatan pengolahan makan bergizi gratis, apakah sudah dilakukan dengan standar higienitas, hingga kepatutan," kata Ahmad Giri usai diwawancarai di depan Gedung Komisi-komisi pada Selasa (30/9/2025).
 
Ahmad Giri menekankan pentingnya pemenuhan standar oleh setiap dapur pengelola MBG. "Memang, ada beberapa standar yang perlu dilakukan masing-masing pengelola MBG, ada namanya standarisasi layak jamah makanan. Kami berharap pelaksana masak, mencuci, dan sebagainya, semuanya telah tersertifikasi," ujarnya.
 
Menurutnya, sertifikasi ini penting untuk menghindari adanya kontaminasi makanan oleh zat berbahaya. "Sehingga tahu, mana yang menyebabkan adanya makanan yang terkontaminasi ataupun teroksidasi," jelasnya.
 
Ia juga meminta agar para legislator turun langsung melihat kondisi dapur MBG. "Kami meminta teman-teman DPR untuk bisa membantu mengawasi, melihat dan meninjau dapur-dapur, bagaimana operasionalnya bisa berjalan dengan baik," tegasnya.
 
Ahmad Giri menilai, kasus keracunan ini menjadi perhatian serius untuk segera dilakukan perbaikan. "Ini menjadi atensi kita bersama, mudah-mudahan tidak ada lagi kasus-kasus keracunan. Seharusnya tidak ada kesalahan operasional dari dapur-dapur tersebut," ucapnya.
 
Ia menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) terkait petunjuk teknis dan regulasi yang ada. Menurutnya, petunjuk teknis yang ada sudah sangat baik, namun perlu adanya pembenahan dalam pelaksanaannya.
 
"Kami sudah berdiskusi dengan teman-teman BGN, bahwa sebenarnya juknisnya sudah sangat detail, memang dalam pelaksanaannya sedang dalam proses perbaikan dan perbaikan" (pungkasnya).

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar