Sosok Am Hanafi Sejarah Yang Terlupakan
Foto AM HANAFI Saat Menjadi Dubes RI di Kuba 1963 - 1965 Bersama FIDEL CASTRO PM KUBA
SEJARAH - Am Hanafi Adalah Putra Asli Bumi Rafflesia Bengkulu, Asal Desa Ngantungan, kec.Talo, Kab, Seluma Provinsi Bengkulu, Pahlawan Nasional Indonesia, Provinsi Bengkulu.
Fidel Castro Sendiri Adalah Seorang Perdana Mentri Kuba 1959 - 1976, Kemudian Menjadi Presiden Kuba 1976 - 2008.
Sayangnya Sejarah Am Hanafi di Pelintir Hingga Tak Banyak di Kenal dan tak Tercatat Dalam Buku Pelajaran Anak-Anak Sekolahan saat ini.
Sepanjang Awal Kemerdekaan Hanafi Menduduki Posisi Penting di Republik ini. la Pernah Menjadi Mentri Pengerahan Tenaga Rakyat, Anggota Dewan Pertimbanhan Agung, Anggota MPRS, Komite Pembebasan Irian Barat dan Pendiri Badan Musyawarah Besar Angkatan 45.
Sebagai Pendiri Laskar Rakyat, Atau 11 Pemuda Proklamasi, ia Juga Yang Memerintahkan Langsung Penculikan Bungkarno di Rengas Dengklok. Dan Memaksa Bungkarno Untuk Memerdekakan Indonesia.
Meskipun Aksinya di Tentang Oleh Banyak Pihak, Namun Hanafi Tetap Dengan Pendiriannya, Hingga Am Hanafi Menyiapkan Pasukannya Yang Berani Mati Demi Menjamin Penuh Keselamatan Bungkarno, Saat Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia. Hal Tersebut di Sampaikan Oleh Hairusaleh Kepada Bungkarno.
Mendengar Ucapan Tersebut Bungkarnopun Tak Ragu dan Langsung Berdiri Dengan Semangat. Siap Memproklamasikan Kemerdekaan RI 1945, dan Tempat Tersebut menjadi Tempatnya Monas Saat ini.
1963, AM Hanafi Diminta Bungkarno Menjadi Dubes di Kuba. Negara Sekutu Penting Bungkarno Ketika Pemerintahannya Condong ke Kiri di Era itu. la Hanya InginHanafi Yang Jadi Dubes, Setelah Marsekal Suryadharma Ditolak Oleh Fidel Castro. Hanafi Sempat Menolak Ditempatkan di Kuba Karena Alasan Keluarga. Bungkarno Sampai memanggil Istrinya Hanafi Agar Membujuk Hanafi, Karna Bungkarno tau Hanafi Lemah Sama Bujukan Istrinya.
Rayuan Sang Istri Meluluhkan Hati Hanafi. Hanafipun Menghadap Bungkarno di Istana Bogor. Terlihat Betapa Sumringahnya Wajah Bungkarno Ketika Hanafi Mau ditempatkan di Kuba. Bungkarno Berkata, Fidel Castro Akan Sangat Senang jika Am Hanafi Menjadi Dubes RI di Kuba.
Surat Bungkarno..
"Kawanku Fidel Yang Baik. Sebenarnya Duta Besar Hanafi Masih Sangat Saya Butuhkan di Indonesia Tetapi Saya Berpendapat Bahwa Persahabatan yang Erat Antara Indonesia dan Kuba Amat Penting Pula Untuk Bersama-sama Menghadapi Musuh, Yaitu Nekolim. Sekian dahulu, kawanku Fidel. Salam hangat dari Rakyat Indonesia Kepada Rakyat Kuba" Bunyi Surat Soekarno Yang Diantar Langsung AM Hanafi Kepada Fidel Castro, Dikutip Majalah Tempo.
Fidel Castro Menyambut Hangat Hanafi.
Hanafi Dibuat Macam Duta Besar Yang Amat Penting di Sana.
Peristiwa G30S PKI Meletus, Pemerintahan Bungkarno Berganti ke Soeharto. Hanafi Diminta Pulang Tapi ia Menolak Karena Menganggap Pemerintahan Soeharto Tidak Sah, Karna Merebut Kekuasaan Bungkarno Secara Tak Wajar.
Suharto Membalas Dengan Mancabut Passport Hanafi. Hingga Am Hanafi Stateless, Tak Punya Kewarganegaraan. Beruntung Fidel Castro Sangat Baik Padanya dan Tetap Memberlakukan Status Diplomat Kepada Hanafi. 5 tahun Hanafi dan Keluarga Dibiayai Oleh Fidel Castro.
Rasa tak Enak Hati Dibiayai Oleh Castro, Dengan Tabungan Yang Tersisa, Hanafi Akhirnya Mendirikan Restoran di Jantung Kota Paris Prancis Yang ia Nama, Djakarta-Bali. Hingga Saat ini Restoran Tersebut Masi Berdiri dan di Teruskan Oleh Anaknya. Kemudian Menjadi Pengajar Bahasa Indonesia di Sekolah dan Kampus.
2 Maret 2004, AM Hanafi Meninggal Dunia di Paris, Seperti Wasiatnya ia Minta Dimakamkan di Indonesia. Jenazah Hanafi Tiba di Indonesia 10 Maret 2004 dan Dikebumikan di TPU Tanah Kusir. Kisahnya Sebagai Pendiri Republik Tapi Mati Sebagai Pelarian Politik Adalah Fragmen Kehidupan si Anak Marhaen Hanafi. (*)
Posting Komentar