80 Tahun merdeka di Palung Jiwa
80 Tahun Merdeka di Palung Jiwa
Karya :
Budiyanto Yusuf Dahlan
Delapan puluh tahun, angka terukir
di kening negeri
Bukan sekadar hitungan, tapi
bentangan luka dan air mata
pekik merdeka yang menggetarkan
ulu hati
lara mendalam, sakit…..
Bendera berkibar, dalam angin
yang dingin
Menyapu janji yang menguap
dari bilik parlemen
Ada tangis anak-anak putus
sekolah di antara gedung-gedung tinggi
Menyaksikan nasib yang menjadi
debu, digulung kebengisan musuh dalam negeri
Kita menjadi saksi, dari
hari ke hari, waktu ke waktu
Bagaimana nyanyian
kemerdekaan dipelintir, dikhianati
Oleh mereka yang haus akan kekuasaan,
diam, bersembunyi di balik jas suci
Bagai serigala berbulu
domba, mengunyah daging rakyatnya sendiri.
Bangkitlah!
Wahai generasi penerus yang saat ini tergerus!
darah para pahlawan mengalir di nadi kita,
asa membara memanggil kita untuk terus maju,
tanpa mundur, tanpa ragu dan tanpa harus kalah!
Api suci, api yang takkan pernah
padam,
Api para pahlawan yang gugur
di medan perang
Api yang dulu menjadi semangat
Soekarno, Hatta, dan Sjahrir
Api yang akan terus membara,
sampai Merdeka sejati benar-benar teraih.
Posting Komentar