News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

AWAS ! Perselingkuhan di Tempat Kerja Bukan Berawal dari Cinta, Tapi Satu Hal Ini ?

AWAS ! Perselingkuhan di Tempat Kerja Bukan Berawal dari Cinta, Tapi Satu Hal Ini ?

AWAS !!! Belakangan ini selingkuh di tempat kerja makin sering kita dengar. Biasanya sih ketahuan lewat chat. Tapi ternyata, bisa juga ketahuan gara-gara DL alias Dinas Luar.

Menariknya, sebuah penelitian oleh Rutgers University menunjukkan bahwa perselingkuhan jarang sekali terjadi karena "love at first sight". Justru, 70% dimulai dari hubungan profesional yang berlanjut menjadi emosional, lalu fisik.

Ini bukan fenomena baru. Perselingkuhan banyak terjadi di kantor atau tempat kerja.

Kenapa?

1. Manusia Butuh Dikagumi
Di salah satu postingan sebelumnya, saya pernah membahas bahwa cinta bertahan karena rasa kagum. Kita butuh merasa dikagumi, untuk merasa bahwa kita masih memiliki makna dalam hidup pasangan. 

Ketika kekaguman itu hilang, muncul sebuah kekosongan dalam diri kita. 

Sebelum buru" melabel selingkuh itu penyakit, mari kita bahas lebih dalam.
Di tempat kerja, kekaguman itu mudah tumbuh. Karena kita menampilkan versi terbaik diri kita: rapi, produktif, percaya diri. Sementara di rumah, kita seringkali hanya jadi versi diri yang lelah.

Sehingga, kita lebih mudah dikagumi oleh rekan kerja dibanding pasangan. Akhirnya, diri yang sudah lama merasa kosong, kembali bermakna.


2. Interaksi intens membawa ikatan emosional. 

Dalam pekerjaan, kita menghabiskan 8-10 jam sehari bersama rekan kerja. Terkadang bahkan lebih banyak dibanding bersama pasangan. Interaksi rutin, bekerja sama, saling bantu, dan curhat di bawah tekanan bisa menumbuhkan kelekatan emosional secara alami.

Terlebih lagi, kalau soal kerjaan nggak bisa cerita ke pasangan, dia nggak ngerti.

Kita mungkin tidak langsung menyadari adanya ikatan emosional.

Hingga suatu hari, ketika tidak sedang bersama, rasanya kok ada yang hilang ya?

Kok lebih seneng bareng dia aja daripada di rumah ya?

Selingkuh itu seperti sebuah jurang.

Tidak ada yang berniat melompat. Tapi, banyak yang senang bermain di dekatnya.

Padahal, tepi jurang itu licin dan tidak berpagar.

Bisa terpeleset kapan saja.

Dan ketika jatuh, jurang itu pasti menarik kita sampai ke dasarnya. Seringkali, selingkuh tidak dimulai dari ketertarikan, tapi dari bermain-main dengan batasan.

Segini masih oke, ini belum kelewatan.

Kalau cuma chat, aku nggak bakal baper.

Cuma makan bareng sekali aja.

Cuma curhat karena lagi butuh.

Nggak selingkuh, belum lewat batas kok.

Makin lama, batas itu makin kabur.

Tanpa disadari, tiba-tiba saja hati sudah terlanjur tidak bisa dikendalikan.
Maka, sebelum jatuh dan menyesal, menjauhlah dari jurang.

Hati manusia itu licin.

Kita tidak bisa menggenggam sesuatu yang licin, tapi kita bisa memberi pagar di sekitarnya.(Catleen dkk)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar