News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Sekolah Rakyat: Dari Papan Batu hingga Layar Sentuh, Perjuangan yang Tak Pernah Usai

Sekolah Rakyat: Dari Papan Batu hingga Layar Sentuh, Perjuangan yang Tak Pernah Usai

Sekolah Rakyat: Dari Grib hingga Layar Sentuh, Perjuangan yang Tak Pernah Usai

Oleh : jazuli
 
Sekolah Rakyat (SR) adalah nama yang membangkitkan kenangan akan semangat pemerataan pendidikan pasca kemerdekaan.

Bayangan sekolah-sekolah sederhana namun penuh semangat di pelosok negeri, tempat anak-anak desa mendapatkan kesempatan belajar, kini beradu dengan realita program SR masa kini.

Dahulu, SR adalah simbol harapan, jembatan menuju masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa memandang lokasi atau tempat.

Kini, nama itu seolah hanya menjadi label, menutupi kenyataan pahit program yang terkesan hanya proyek pemerintah, berpusat di satu titik, meninggalkan anak-anak di pelosok desa yang masih merindukan fasilitas pendidikan yang memadai dan modern.

Kisah seorang generasi terdahulu yang belajar dengan menggunakan "Grib" (papan batu) dan pecahan batu sebagai pengganti buku dan pena, menunjukkan betapa kerasnya perjuangan mereka untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Mereka menghafal pelajaran dengan tekun, menghapus tulisan di papan batu untuk mempelajari materi baru, sebuah dedikasi yang patut dihargai.
 
Ironisnya, di tengah cita-cita pengentasan kemiskinan melalui pendidikan, sekolah-sekolah negeri, yang seharusnya menjadi penyeimbang, justru masih dibebani biaya-biaya tambahan, dari jual buku hingga pungutan liar lainnya yang memberatkan orang tua dan kepala sekolah.

Fasilitas yang usang dan kalah saing dengan sekolah swasta semakin memperparah kesenjangan. Perbandingan antara metode belajar sederhana di masa lalu dengan teknologi modern saat ini, menunjukkan kemajuan yang signifikan, namun juga menyoroti ketidakmerataan akses pendidikan.

Sekolah Rakyat, seharusnya menjadi solusi, bukan menambah beban.
 
Maka, muncul pertanyaan: apakah kita akan membiarkan nama "Sekolah Rakyat" hanya menjadi kenangan indah masa lalu? Atau, kita akan mengambil esensi semangat juang SR tempo dulu, mengembalikannya dalam wujud program yang benar-benar berpihak pada rakyat? 

Mengembalikan istilah "Sekolah Rakyat" pada sekolah dasar, dengan fasilitas modern dan pendidikan gratis, adalah langkah nyata untuk mewujudkan pemerataan pendidikan yang merata dan berkualitas.

Hanya dengan demikian, Sekolah Rakyat bukan hanya sekadar nama, tetapi harapan nyata bagi generasi penerus bangsa, di mana pun mereka berada, meneruskan semangat belajar yang gigih, dari Grib hingga layar sentuh, perjuangan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tak pernah usai.

Seharusnya pencanangan sekolah rakyat merata di seluruh negeri bukan berpusat pada satu titik, bagaimana dengan anak - anak di pelosok desa yang jauh dari ibukota ini akan menimbulkan kesenjangan dan diskriminasi. 

Jika memang harus SR bangkit kembali maka jalan yang lebih tepat adalah penghapusan nama Sekolah Dasar (SD) menjadi Sekolah Rakyat (SR) cukup pemerintah menambah atau membangun fasilitas yang modern serta biaya pendidikan yang gratis tanpa pungutan dalam bentuk apapun dan alasan apapun seperti buku, seragam, makanan bergizi, acara perpisahan dan biaya lainnya.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar