SURYA JAYA RADES : STRONG LEADERSHIP
TUBABA - Secara umum dapat dikatakan bahwa semua para calon bupati Tubaba pilkada 2024 belum ada yang mengantongi rekom dari partai politik sebagai partai pengusung. Namun setidaknya memasuki bulan pertengahan juli - agustus akan bisa diprediksi partai politik mana yang akan mengusung para calon.
Walaupun publik telah mengenal nama -nama siapa yang akan ikut Pilkada Tubaba 2024. Surya Jaya Rades, Sobri, Faisol, Nadirsyah, Novriwan Jaya, Supeno, Mirzani. Inilah nama - nama yang menjadi arus besar yang akan mewarnai dinamika politik pilkada tubaba 2024.
Mitigasi politik setidaknya sedikit terbentuk dengan munculnya nama pasangan yang telah diplot yakni Novriwan - Nadirsyah ( Nona ) yang digadang - gadang sebagai partai pengusung PDIP.
Hal ini terlihat dari peredaran foto mereka berdua yang banyak menghiasi berbagai macam banner spanduk saat ini. Namun belum pasti dua nama tersebut mendapatkan “ restu “ dari DPP PDIP.
Pilkada Tubaba 2024 memang lebih hidup dan lebih dinamis dibandingkan pilkada sebelumnya 2018 diera Umar Ahmad / UA yang sangat monoton monolitik, karena hanya melawan kotak kosong. Pilkada Tubaba 2024 banyak bermunculan nama - nama yang siap merebut kursi nomor satu.
Kesadaran partai politik untuk tidak lagi “menjual “ partai politik hanya pada satu kandidat tertentu merupakan kemajuan berpikir yang perlu mendapatkan apresiasi.
Setidaknya publik telah diberi banyak pilihan nama dan partai politikpun telah memberi kesempatan yang seluasnya dan ini merupakan sebuah proses berdemokrasi sedikit banyak telah tumbuh.
Disatu sisi kita bergembira atas perkembangan politik di Tubaba yang mulai tumbuh namun disatu sisi masih ada kecenderungan untuk tergoda atau digoda untuk “romantisme“ seperti dalam Pilkada Tubaba 2018 yang lalu.
Tentu ini akan memberi citra negatif bagi partai politik itu sendiri yang dianggap tidak memiliki sikap pendirian yang jelas.
Pragmatisme politik akan merusak marwah partai politik jika ingin kembali kekotak kosong. Penulis berkeyakinan semua partai politik yang ada di Tubaba pasti memiliki komitmen yang sama untuk membangun nilai - nilai kehidupan politik yang demokratis. Bukan mundur kebelakang mengecewakan suara rakyat.
Harus diakui bahwa Pilkada Tubaba 2024 sedikit banyak peran UA masih memiliki “pengaruh“ dalam sendi - sendi kehidupan partai politik yang ada.
Tentu UA ingin bahwa berkelanjutan atas kepemimpinannya selama dua periode ada yang meneruskannya. Dua kali periode sebagai bupati Tubaba UA masih memiliki jaringan personal di partai politik.
Pertanyaannya sejauh mana pengaruh UA di partai politik yang ada saat ini ? apakah masih sama seperti dulu ketika UA sedang berkuasa mampu mempengaruhi kehidupan internal partai politik untuk “patuh“ mengikuti pola pemikirannya ?
Sepertinya sangat sulit bagi UA untuk mempengaruhi partai politik saat ini karena dinamika lingkungan politik telah berubah. Kecuali UA ikut Pilkada Tubaba 2024 mungkin bisa sama seperti 2018.
Pasangan yang didukung UA publikpun sudah paham pasangan Nona dalam pilkada 2024.
Hal ini terlihat dari posisi UA dibanner yang dihampit oleh pasangan Nona yang tersebar diberbagai ruang publik.
Pasangan Nona ini berharap dengan adanya “simbol“ UA berharap adanya efek politik bagi mereka dalam pilkada. Secara politik ini sah mereka lakukan jika dilihat dari perspektif sama - sama kader dari PDIP.
Salah satu kekuatan besar “rising star“ yang muncul kepermukaan Pilkada Tubaba 2024, mendapatkan antusiasme publik yang begitu luas, mungkin satu - satunya adalah Surya Jaya Rades yang dikenal dengan SJR.
SJR “rising star “ anak muda yang memiliki syarat untuk menjadi pemimpin. Modal sosial, budaya, pendidikan, pengalaman, elektabilitas serta logistik setidaknya kekuatan yang SJR miliki.
Apa yang menarik selain itu tentang SJR bisa jadi memiliki satu keberanian “strong leadership “ untuk tampil secara mandiri dalam panggung politik.
Inilah yang unik dari seorang SJR mampu mengkapitalisasi personal diri secara utuh bahwa dirinya bebas dari pengaruh kepentingan politik manapun. Strong leadership setidaknya modal utama seorang pemimpin memiliki karakter kepemimpinan.
Dibalik itu SJR bisa dipasangkan oleh siapapun, oleh Sobri, Faisol, Supeno misalkan, tetap memiliki elektabilitas yang tinggi diprediksi menjadi pemenang Pilkada Tubaba 2024 .
Inilah mengapa banyak yang menginkan SJR tidak menjadi bagian dari Pilkada Tubaba 2024. Ketakutan kekhawatiran terhadap SJR mempertegas bahwa gerakan mengerdilkan SJR masih terus dibangun. Tapi itu sepertinya sia - sia dilakukan.(Abas)
Posting Komentar